• RUANG KELUARGA
  • Sedekah Jempol Dulu Yuk!

    Cengar-Cengir Aja, Udah Cukup.

    Tarzan dan Sebuah Rahasia

    Suatu hari dalam hutan rimba.  Monyet: “Tarzan…, kenapa sih engkau saja yang pakai celana?
    Kami semua tak pakai. Ada rahasia apa sih?”
    Tarzan: “Nggak ada rahasia-rahasiaan!”
    Monyet: “Kita kan berkawan baik. Masak sama kita saja ada rahasia?”
    Tarzan: “Aku bilang nggak ada…, ya nggak ada!”
    Monyet sungguh enggak puas dengan jawaban Tarzan. Jadi dia pun ajak kawan-kawan dia ke pondok Tarzan dan mengintai untuk mencari rahasia Tarzan.
    Seperti biasa, sebelum mandi Tarzan mesti buka celananya (itulah satu-satunya celana dia). Begitu lihat Tarzan yang bugil monyet-monyet pun ketawa sampai sakit perut.
    Monyet berkata, “Pantesan saja dia pakai celana. Rupanya dia malu, sebab ekor dia
    ada di depan, pendek dan buntet lagi!!!”
    ====================================================================
    Malam Pertama

    Pada suatu pagi yang cerah seorang pengantin wanita  lugu yang baru menikah kemarin pagi,dia menceritakan tentang pengalaman malam pertamanya kepada Ibunya :
    Pengantin wanita : sungguh bahagia sekali bu !
    Ibu  : memang apa yang kamu alami sehingga membuatmu berkata demikian ?
    Pengantin wanita : iya bu ! saya bahagia nikah sama dia !
    Ibu : alasanya ?
    Pengantin wanita : apa yang saya risaukan kini terjawab sudah !dan aku bener-bener bahagia mendapatkan dia !
    Ibu : memang sesungguhnya apa ? (ibu tambah heran)
    Pengantin wanita : gini bu ! pada saat aku mau begituan…aku tanya pada suamiku,mas sebelumnya aku mau lihat dulu anumu?! dan ternyata….anunya masih di segel dengan dibungkus PLASTIK itu yang membuat aku bahagia !
    Ibu : haah ???!!! dasar kamu oon…..!itukan KONDOM !!!!! (sedikit kesal pada anaknya yang OON) bukan segel….
    ====================================================================
    Berdoa Sebelum Makan

    Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.
    Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.
    Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!”
    ====================================================================
    Membuang Presiden

    Apa akibatnya kalau seorang presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah, karena menganggap presidennya telah berkhianat.
    Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.
    Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang. Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
    Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.
    “Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?”
    “Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”
    ====================================================================
    Tiga Polisi Jujur

    Gus Dur sering terang-terangan ketika mengkritik. Tidak terkecuali ketika mengkritik dan menyindir polisi.
    Menurut Gus Dur di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujur. “Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng (mantan Kepala Polisian RI).” Lainnya? Gus Dur hanya tersenyum
    ====================================================================
    Smary Saklitinov

    Seorang guru baru tengah mengabsen murid-muridnya. Sang guru tertarik dengan sebuah nama, dan dengan penasaran si guru lalu memanggil muridnya.
    Guru: “Smary Saklitinov, coba kemari!”
    Murid: “Ya bu, saya.”
    Guru: “Sini kamu nak, kamu keturunan Yugoslavia yach?”
    Murid: “Nggak bu!”
    Guru: “Lalu kenapa nama kamu Smary Saklitinov?”
    Murid: “Oo…itu, Smary itu singkatan dari nama bapak saya (S)urtono dan ibu saya (Mary)anti.
    Guru: “Mmmm…lalu Saklitinov?”
    Murid: “Sabtu Kliwon Tiga November
    ====================================================================
    225 M

    Dua orang murid sedang berjalan-jalan di sebuah museum. Lalu mereka melihat sebuah mumi. Dibawahnya bertuliskan 225 M.
    Murid 1 : “225 M itu maksudnya apa ya?
    Murid 2 : “Mungkin itu nomor mobil yang menabraknya dulu.”
    ====================================================================
    Absen Kelas

    Di kelas 1 sebuah Sekolah Dasar sedang ada absen kelas…
    Guru: “Nana Yuliani!”
    Nana: “Saya, Bu!”
    Guru: “David Hutagalung!”
    David: “Saya, Bu!”
    Guru: “Tono Surtono M!”
    Tono: “Saya, Bu!”
    Guru: “Tono, tolong sini sebentar…”
    Tono: “Kenapa, Bu Guru?”
    Guru: “Ibu agak nggak suka sama nama kamu. Kalo udah Tono, jangan pake Surtono lagi. Jadinya aneh. Bilangin itu ke bapak kamu, ya!?”
    Tono: “Iya, Bu!”
    Guru: “Ngomong-ngomong, M-nya itu singkatan dari apa?”
    Tono: “Martono, Bu!”
    Guru: &$#^$*^@*#$*!(&**@##@
    ====================================================================
    Tukang Daging

    Suatu pagi lewatlah seorang penjual daging. “Dageeeng! Dageeeeennngg! !!” teriaknya.
    Seorang ibu rumah tangga yang sedang sakit gigi sewot banget mendengar teriakan si tukang daging.
    Ibu: “Hei tukang daging! Lu kagak punya otak ya….!!!??? ”
    Tukang daging : “Wah kebetulan gak punya, Bu. Hari ini daging semua…”
    ====================================================================
    Pelayan Toko

    Di sebuah toko bahan bangunan :
    Pembeli : Tolong dong pakunya 1 Kg.
    Pelayan : Dibungkus ya…?
    Pembeli : enggak, makan di sini aja (dengan muka kesal)
    Pelayan                : $*%$
    ====================================================================
    Sumber: http://www.anekdottok.blogspot.com

    Berdasarkan Label:

    Napak Tilas

    iNuPEDIA merupakan warung online yang informatif. Karena selain menjajakan produk tertentu, iNuPEDIA juga menyajikan ragam informasi bermanfaat yang berasal dari sumber terpercaya dan akurat. Melalui media ini... >> Baca Lanjutannya.

    Jangan Sungkan Bercuap-cuap...

    Buatlah Aku Tau Atas Apa Yang Kau Tau. Dan Pun Sebaliknya.

    JANGAN SUNGKAN

    Menu :

    Ikuti iNuPEDIA = Anda Dapat 1 Follower